Tips Menentukan Rate Upwork

Hari Sabtu dan Minggu kemarin, saya patah hati. Tidak doyan makan, males ngapa-ngapain, inginnya tidur terus. Bener-bener patah hati.
Bahkan pentol langganan pun tidak mampu membuat nafsu makan saya bangkit. Hanya mie ayam ceker yang bisa hahahahakkkkk.

Artikel menarik: 11 Tips Cara Membuat Proposal Yang Menghasilkan Kontrak

Ternyata bukan hanya tidak nafsu makan saja, kepala pusing, badan tidak enak, serba salah pokoknya. Anak lanang sampai kesel mijitin kepala emaknya terus 2 hari. Untung dia anak yang cukup tabah ^^

Patah hati dan galau ini bukan karena bertengkar dengan suami. Gara-garanya sepele, kontrak saya di Upwork di putus sepihak oleh klien, dan hal ini tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Kontrak Upwork yang membikin rasa aman di dompet.

Iya sih, bekerja sesuai kontrak memang bisa saja kontrak putus di tengah jalan, tetapi dengan klien ini, sayangnya, saya dan dia tidak ada masalah sama sekali. Kecuali bertengkar habis-habisan, emosi gitu kan ya. Ini enggak. Bahkan klien ini sempat menawarkan posisi full timer dan gaji bulanan. Siapa sih yang enggak termehek-mehek.

Artikel menarik : Fixed Rate vs Hourly Rate Upwork

Satu hal yang saya lupa, saat pertama kali propose job ini, saya melihat semua freelancer yang sedang dan sudah pernah bekerja sama dengan klien ini, satu pun tidak ada yang menjadi full timer.  Sedangkan di job yang dia open, ada iming-iming full timer dengan gaji sebulan USD 400-450 tapi akan lewat masa percobaan dulu. Nahhh, masa percobaan ini tidak di terangkan dengan jelas akan berlangsung berapa lama.

Padahal di awal sudah saya tanyakan loh, tapi tidak di jawab. Saat itu sih, alarm saya sudah berbunyi meski suaranya hampir tidak terdengar (puitis hahahhh). Di apa-apain, kontrak sudah keluar, sayang dan eman kalau kontrak di tolak, iya kan ya….

Sebenarnya, klien ini (tim nya juga) menyenangkan untuk di ajak bekerja sama, selalu siap menjawab pertanyaan via Skype, juga “mengajari” bagaimana supaya pekerjaan bisa lebih cepat selesai. Dari yang 1 jam  jadi bisa selesai dalam waktu 30 menit.

Nah tapi, kalau saya lihat dari siklus dan portfolio job dia, memang sih rata-rata freelancer yang di hire hanya menyelesaikan kontrak antara 10 jam sampai 30 jam. Itu juga mungkin karena kontraknya di stop seperti saya, mungkin loh yaaa…

Tapi, anehnya, feedback-nya rata-rata bagus, bintang 4 sampai bintang 5. Bahkan saya yang galau dan patah hati juga ngasih bintang 4 ke dia, aneh kan ?

Artikel menarik : Kelebihan Jadi Member Berbayar Upwork

Terus terang saja, saya tidak tau alasan kontrak di putus tiba-tiba. Ibarat sedang cinta-cintanya ehhhh malah di putus, hayati kan patah hati huhuhuhu…
Tapi ya sudahlah, 2 hari cukup untuk patah hati, yang penting segera move on dan berburu cari klien baru ^^

Nah 2 hal ini akan sangat mungkin terjadi kalau kalian menerima kontrak Upwork hourly rate

Kontrak di putus sepihak

Seperti pengalaman saya di atas, tiba-tiba kontrak di hentikan, padahal cara kerjanya sudah tahu, sudah cocok sama pekerjaan, team work juga sip. tapi benernya memang jangan tergantung atau bergantung pada 1 klien. kita harus punya banyak klien, mati satu tumbuh seribu, merdeka…..

Kontrak di Upwork di gantung alias pending

Satu klien saya dari Australia, orangnya juga baik bener, komunikasi lancar. ehhh,,,, tiba-tiba kerjaan di pending dengan alasan … apa saya lupa hehe. Saya mau stop alias berhenti enggak boleh, malah di tawari pekerjaan lain. Tapi karena enggak cocok dengan pekerjaan baru, enggak saya ambil deh. Biar deh, di gantung dulu gapapa.

Lalu bagaimana dong ?

Ya enggak bagaimana yang bagaimana, memang risiko pekerjaan kan selalu ada kan ya. Yang penting sih, jam kerja kita tetap di bayar sesuai invoice.

Plus, jangan terlalu mem-favoritkan satu klien, entar malah patah hati kayak saya huhuhukkk.

Saran saya sih, karena setiap bulan freelancer selalu mendapat 60 connect/token yang bisa di pergunakan untuk melamar 30 pekerjaan, maka pergunakanlah sebaik-baiknya dengan melamar job yang sesuai skill.

Kecuali memang sudah tidak ada waktu lagi atau klien yang masuk sudah banyak, yaa jangan melamar pekerjaan dulu. Beda cerita kalau yang ini mah.

Yep, sekilas info tentang patah hati di Upwork sudah saya sharing, semoga bermanfaat ^^

6 Comments

  1. Pengen daftar ginian tapi belum bisa ngatur waktu 😀

    1. Indri Ariadna says:

      Nah itu dia, kalo aku sih pengangguran, jadi gampang aja ngatur waktunya :))

  2. Adi Stia Utama S says:

    untuk selanjutnya semoga lancar mbak

    1. Indri Ariadna says:

      Amin, terimakasih Adi 🙂

  3. Semoga lancar next projectnya yaa Mbak Indri 😀

    1. Indri Ariadna says:

      Hehe makasih Mba Dira ^^

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *