Hai hai hai…..apakah ada yang hobi masak di sini ? Tentunya seneng banget ya kalau sebagai emak-emak kita bisa berkreasi lebih lewat masakan. Apalagi kalau keluarga kita menyukai masakan atau makanan yang kita buat.

Buat saya, tidak ada penghargaan yang lebih tinggi daripada saat suami dan anak mencicipi masakan saya dan kemudian mereka langsung nambah nasi lagi.

Kalau suami saya sih modelnya menyenangkan, entah asin, hambar atau pedes, tetep dia menghargai apa yang sudah saya masak buat dia.

Cuman satu hal yang membuat dia gak doyan, saat hasil masakan saya pahit. Loh kok bisa ? Iya… saya juga gak tau kenapa tapi sudah pernah 2 kali kejadian hasil masakan saya pahit, benar-benar rasanya pahit banget.

Yang pertama, saya memasak sup oyong bihun sepanci besar. Isinya sudah pasti macam-macam lah ya seperti ayam, oyong, bihun dan bumbu-bumbunya.

Setelah matang, saya mempersilahkan pak suami makan, lalu dia bertanya kepada saya, ” ini tadi pakai bahan apa aja sih ?” sambil berhenti makan. Saya bilang, ” yo bahan biasa, sayur ples bumbu-bumbu.”
Suami :” kok pahit ? nih, coba deh kalo gak percaya..”

Sebenarnya sebelum masakan matang sudah saya cicip sih, memang sekilas di lidah ada rasa pahit samar, tapi saya pikir mungkin lidah saya lagi pahit aja  karena habis ngopi, jadinya gak berpikir apa-apa sih.

Setelah mencicipi kuahnya sekali lagi, emang pahit. Gak ada yang doyan, saya saja gak doyan apalagi suami dan anak saya. Ya udah, di buang. Ngenes dan nyesek, sudah kebuang waktu, tenaga dan uang, akhirnya di buang ?

Kedua, saya memasak lodeh rebung. teringat dulu saat saya masih kecil, pernah makan sayur lodeh rebung dan rasanya enak banget, jadinya pingin buat sendiri.

Soup with Onion in Pan

Rebungnya sudah di kupas dan di iris tipis-tipis sewaktu saya beli. sudah di bungkus plastik malah. Setelah sampai rumah, saya cuci dengan air bersih beberapa kali. Tidak saya rebus dulu memang karena kelihatannya sudah bersih dan gak bau pesing.

Mungkin kalau teman-teman ada yang sudah tahu, rebung terutama yang masih mentah biasanya beraroma pesing terutama yang di pasar-pasar gitu. Pengalaman dulu saat masih tinggal di Semarang dan sering jalan-jalan di pasar gang baru di pecinan.

Singkat kata singkat cerita, setelah acara potong memotong sayur dan membuat bumbu, tadaa…..lodeh rebung pun siap di sajikan.

Ohya, saya juga pakai santan kental dengan harapan, rasa lodehnya akan semakin gurih.

Jadilah saya memanggil suami untuk sarapan. Pak suami udah ambil nasi sepiring dan lauk kemudian lodeh rebung di siram di atas nasi.

Baru sekali suap dia tanya, “tadi sudah di cuci belum sih rebungnya?”
Saya : ” ya sudah to yo, tak cuci beberapa kali kok, lha kenapa ?”
Suami : “pahit, apa tadi gak di rasain dulu po ?” tanyanya sambil memandang piringnya yang masih penuh.
Seperti biasa, lidah saya sudah berbicara kebenaran tapi saya membohongi diri sendiri ciehhh ?

Akhirnya nasibnya pun sama dengan sup oyong bihun, di buang…

Loh kok malah curhat ya ?

Hehehe biasalah curcol dikit,  padahal mau berbagi ide peluang usaha untuk kita para emak-emak yang suka masak.

Emang apa bisa hobi masak menghasilkan uang ? Bisa dong, selama kita mau berusaha, pasti ada jalannya kok, percaya deh.

Baca juga : Berawal Dari Hobi

Yuk kita intip apa saja sih ide-ide kekinian yang berhubungan dengan hobi masak memasak untuk menambah penghasilan kita.

Katering Diet

Sliced Fruits on White Ceramic Plate

Di jaman milenial sekarang ini, banyak banget orang-orang yang sibuk bekerja dari pagi hingga malam dan tidak sempat memasak untuk dirinya sendiri maupun untuk keluarga.

Salah satu jalan supaya tetap hemat, yaa, menggunakan jasa katering masakan. Tapi tidak hanya sekedar makan dan kenyang, pastinya tetep makan enak dan juga sehat.

Ini adalah kesempatan dan peluang yang bagus yang bisa kita manfaatkan.

Katering makanan dengan menu-menu biasa sudah terlalu umum dan tidak punya bargaining power untuk di jual dengan harga bagus. Tapi kalau katering khusus untuk diet ? Pasti bakalan laku deh, meskipun tidak semua orang akan menjadi pelanggan.

Siapa sih yang tidak ingin badan langsing bak Kate Moss tapi bisa tetep makan enak ? Nahhhh itu dia….

Sistem Waralaba

Closed White and Green Starbucks Disposable Cup

Kalau kita membeli franchise atau waralaba makanan itu sudah biasa ya. Bagaimana kalau kita yang berjualan franchise-nya ?

Tentu saja, kita harus mempunyai resep yang unik, lezat dan mudah di buat. Meskipun membuat sistem waralaba tidak mudah, tapi kemungkinan pendapatannya juga besar.

Tengok KFC, Kebab Turki, Edam Burger dll. Bisa di bilang, sistem waralaba yang nantinya kita jual bisa kita pilih berdasarkan harga dan juga sistem penjualannya.

Banyak loh paket waralaba makanan atau minuman yang terjangkau seharga 3 sampai 5 jutaan.

Selain waralaba ada satu sistem unik yang lain yaitu menjadi reseller. Tidak harus modal gede kok, contohnya berjualan cokelat karakter.

Katering Bento

Japanese Food in a Bento

Sebenarnya, membuat dan menjual bento adalah obsesi pribadi. Ya karena saya lihat di kota kecil tempat saya tinggal ini belum ada yang membuatnya.

Tapi apa daya, karena satu dan lain hal, sementara ini belum bisa terpegang. Lebih karena pak suami kurang setuju sih haha..Bikin capek katanya. Ehh,, lha namanya kerja emang gak capek ya ?? Ah tapi ya sudahlah, mungkin kalau saya capek, dia capeknya dobel hehehe.

Buat teman-teman yang ingin mencoba katering bento, bisa membuat contohnya dulu kemudian ambil foto cekrek, share ke medsos dan grup. Terutama grup emak-emak arisan atau yang anak-anaknya satu sekolah dengan anak kita.

Siapa sih yang bisa menolak bento selucu ini ??

Buka kursus memasak khusus untuk pria

Family Preparing Food in the Kitchen

Mungkin di negara kita tercinta ini, belum lumrah dan jamak seorang pria memasak di dapur kecuali seorang chef.

Bisa jadi karena sistem patriarki yang sedemikian kuat di negara kita ya, just my own opinion hahaha.

Kalau kita melihat film asing, tidak ada denominasi gender tentang keharusan memasak haruslah sang istri atau perempuan. Di negara barat, seorang pria memasak khususnya sebagai penghargaan terhadap istri, khususnya. Pun mereka juga tidak terbebani karena memasak memang bukanlah status quo seorang perempuan (di sana).

Siapa tahu di era milenial ini, kesetaraan gender semakin nyata dan menembus pintu dapur kita ? Who knows ?

Saya sih ingin juga di masakin suami, terus sarapan bareng romantis gitu. Yang ternyata hanya angan-angan karena pak suami bisanya hanya goreng telur mata sapi saja ^^

Mungkin tidak banyak yang mendaftar untuk sementara ini tapi tetep saja, kita bisa menjadi yang pertama dan menjadi pioneer bukan ?

Food Truck

Positive ethnic cook in apron standing at counter in food truck and giving delicious hamburger to anonymous woman customer in daytime

Kita bisa juga loh mengadopsi ide dari negara maju seperti food truck ini. Masakan yang di jual sih bisa beragam ya tergantung resep andalan kita.

Enaknya menggunakan food truck adalah kita bisa mobile atau bergerak bebas menjangkau pelanggan dan bukan pelanggan yang mendatangi kita.

Memang investasi pembuatan food truck sendiri tidak murah, bisa ratusan juta, tapi kalau ada modal dan hitungan balik modal tidak tunggu waktu lama, why not ?

***

Bagaimana ? Masih bilang tidak ada ide untuk emak-emak kayak kita ? Meskipun emak-emak kita harus kreatif dan bisa menangkap peluang yang ada, terutama dari hobi yang kita sukai.

Mana ada sih yang lebih menyenangkan selain mengerjakan hobi yang sekaligus bisa menambah penghasilan ?

Yuk ah, ada ide apa lagi nih, share di kolom komen ya…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *